Golo Mori, Komodo, Manggarai Barat

Golo Mori
Desa
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenManggarai Barat
KecamatanKomodo
Kode pos
86763
Kode Kemendagri53.15.05.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas14.243 km2
Jumlah penduduk2.034 jiwa (2019)


Golo Mori adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Komodo, kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini memiliki luas wilayah 14.243 km2 dengan jumlah penduduk tahun 2022 sebanyak 2.076 jiwa.[1]

Asal Mula

Nama Golo Mori berasal dari kata "Golo" dan "Mori". Dalam versi Bahasa Bima, Golo berarti golok dan Mori berarti hidup. Nama Golo Mori tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kerajaan atau Kesultanan Bima. Seorang Ulayat atau pimpinan Tu'a Golo menjelaskan bahwa nama Golo Mori diberikan oleh Raja atau Sultan Bima pada masa itu, yakni Sultan Indra Zamrud.

Sementara itu menurut versi Bahasa Manggarai, Golo diartikan sebagai gunung dan Mori sebagai Tuhan atau hidup atau bertuan. Sehingga, nama Golo Mori dipahami sebagai "Gunung Tuhan" atau "Gunung Hidup" karena Golo Mori memiliki cerita dengan salah satu suku atay batu yang ada di desa tersebuy. Suku atau batu yang memiliki hubungan kehidupan dengan Golo Mori adalah Batu Dewa. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, status hubungan tersebut digambarkan sebagai hubungan antara "Woe" dan "Ineame", di mana Gunung Golo Mori diibaratkan sebagai "Woe" dan Batu Dewa sebagai "Ineame".

Geografis

Golo Mori merupakan sebuah ddesa yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Golo Mori terletak di dataran Pulau Flores tepatnya di bagian selatan Labuan Bajo, sehingga sering juga disebut sebagai Poros Selatan. Desa ini per tahun 2024 terdiri atas empat dusun, yakni Dusun Lenteng, Dusun Jarak, Dusun Compang, dan Dusun Lo'ok dengan batas-batas administratif di antaranya:

  • Sebelah Utara  : Desa Warloka
  • Sebelah Selatan: Desa Nangabere (Kec. Lembor Selatan)
  • Sebelah Timur  : Desa Golo Sengang (Kec. Sananggoang)
  • Sebelah Barat  : Selat Molo/ Pulau Rinca[2]

Kependudukan

Penduduk asli Golo Mori adalah masyarakat suku Manggarai dan Komodo, dan saat ini ada pula suku pendatang lainnya seperti Suku Jawa dari pulau Jawa, suku Bugis dari Sulawesi Selatan dan suku Bima dari Nusa Tenggara Barat.[3][4] Pekerjaan utama masyarakat Manggarai Barat, dan termasuk di desan ini adalah bertani dan nelayan, dan ada juga sebagai pedagang, dan Pegawai Negeri Sipil.[1]

Selain itu, pertanian juga merupakan kegiatan ekonomi penting, yaitu dengan warga yang menanam berbagai tanaman seperti padi, jagung, dan sayuran.

Masyarakat kecamatan Komodo dikenal akan keberagaman budaya dan keagamaanya, termasuk di desa ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS tahun 2020, mencatat bahwa pemeluk agama Islam sebanyak 94,56% dan Katolik 5,41%.[1]

Adat dan Kultur Desa

Kepemimpinan Adat di Desa Golo Mori

Kepemimpinan adat dalam tradisi di Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur masih diwariskan secara turun-temurun dengan regulasi yang tidak tertulis, termasuk yang ada di di Desa Golo Mori. Di desa ini masih mempertahankan budaya leluhur terkait dengan kepemimpinan, di mana pemimpinnya dikenal dengan sebutan Tu'a Golo. Tu'a Golo adalah orang yang dituakan di kampung atau pemimpin tingkat kampung yang bertugas memimpin dan mengurus berbagai urusan adat di kampung.

Peran Tu'a Golo sangat penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Manggarai. Fungsi utamanya meliputi memimpin warga kampung dalam urusan sehari-hari seperti menjaga ketertiban, menjaga keamanan warga dan kebun, serta menyelesaikan konflik sosial di masyarakat. Selain itu, Tu'a Golo juga bertanggung jawab dalam pembagian tanah, dan setiap pembagian tanah harus dilengkapi dengan surat dari Tu'a Golo.

Di Golo Mori sendiri terdapat lima Tu'a Golo yang masing-masing memiliki wilayahnya sendiri. Kelima Tu'a Golo tersebut adalah Tu'a Golo Lenteng, Tu'a Golo Compang, Tu'a Golo Jarak, Tu'a Golo Lo'ok, dan Tu'a Golo Nggoer. Di atas kelima Tu'a Golo tersebut terdapat seorang pemimpin yang dikenal sebagai ulayat.

Bahasa

Berdasarkan cerita dan penuturan dari masyarakat setempat, komunikasi di Desa Golo Mori biasanya dilakukan dalam empat bahasa, yaitu Bahasa Bima, Bahasa Manggarai, Bahasa Komodo, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

Referensi

  1. ^ a b c "Kecamatan Komodo Dalam Angka 2020" (pdf). www.manggaraibaratkab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-15. Diakses tanggal 28 September 2020. 
  2. ^ "Kecamatan Komodo Dalam Angka 2023 - Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat". manggaraibaratkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2024-08-27. 
  3. ^ "Penduduk Hidup Bersama Komodo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-05. Diakses tanggal 2020-09-28. 
  4. ^ "Mengenal 6 Suku di Nusa Tenggara Timur". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 28 September 2020. 

[1]


Ikon rintisan

Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
  1. ^ "Golo Mori Labuan Bajo : Surga yang Terlipat Dibalik Keindahan". Nuzanthra Universal Unik Langka. Diakses tanggal 2023-09-13.