Hubungan Israel dengan Oman
Israel | Oman |
---|
Hubungan Israel–Oman adalah hubungan bilateral antara Negara Israel dan Kesultanan Oman. Sejalan dengan posisi Liga Arab dalam hubungan dengan Israel, Oman tak resmi mengakui negara Israel dan ikut serta dalam pemboikotan Israel sepanjang abad ke-20.
Pada 1994, kedua negara tersebut menjalin hubungan dagang tak resmi, yang tak dilanjutkan pada 2000. Pada 2018, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin sebuah delegasi ke Oman dan bertemu dengan Sultan Qaboos dan para pejabat Oman senior lainnya.[1] Pada Februari 2019, menteri luar negeri Oman, Yusuf bin Alawi, berkata bahwa Oman tak akan menormalisasikan hubungannya dengan Israel sampai negara Palestina berdaulat didirikan.[2] Pada 2020, setelah Sultan Qaboos meninggal, PM Israel memuji Qaboos dan memberikan ucapan bela sungkawa.[3]
Referensi
- l
- b
- s
- Afganistan
- Arab Saudi
- Armenia
- Azerbaijan
- Bahrain
- Bangladesh
- Bhutan
- Filipina
- Georgia
- Hong Kong
- India
- Indonesia
- Irak
- Iran
- Jepang
- Kamboja
- Kazakhstan
- Korea Selatan
- Korea Utara
- Kuwait
- Lebanon
- Maladewa
- Malaysia
- Myanmar
- Palestina
- Nepal
- Oman
- Pakistan
- Qatar
- Singapura
- Sri Lanka
- Suriah
- Thailand
- Taiwan
- Timor Leste
- Tiongkok
- Turki
- Uni Emirat Arab
- Vietnam
- Yaman
- Yordania
- Australia
- Federasi Mikronesia
- Fiji
- Kepulauan Marshall
- Nauru
- Palau
- Papua Nugini
- Samoa
- Selandia Baru
- Tonga
- Jerman Timur
- Uni Soviet
- Yugoslavia
- PBB
- Uni Eropa
- Konflik Arab-Israel
- Liga Arab
- Uni Soviet
- Perjanjian Perdamaian dengan Mesir / Yordania / Palestina
- Konflik proksi Iran-Israel
- Rusia
- Misi diplomatik dari / di Israel
- Kementerian Urusan Luar Negeri
- Pengakuan internasional