Kajian potong-lintang
Kajian potong lintang atau kajian lintas seksional (bahasa Inggris: cross-sectional study) adalah jenis penelitian observasional yang mengamati data-data populasi atau sampel satu kali saja pada saat yang sama (data potong lintang). Penelitian ini memberi potret populasi atau sampel pada satu titik waktu tertentu. Sebagai contoh, dalam penelitian kedokteran, jenis penelitian ini mengamati hubungan antara faktor-faktor risiko dengan dampaknya dengan cara mengukur korelasi faktor dan dampak tersebut pada saat yang sama.[1] Penelitian potong lintang berbeda dengan penelitian longitudinal yang mengamati subjek dalam periode tertentu. Penelitian potong lintang memiliki kelemahan di antaranya nilai prediksi (daya ramalnya) lebih lemah dibandingkan penelitian lain,[2] misalnya penelitian kasus-kontrol.[3]
Referensi
- ^ Budiharto 2008, hlm. 31.
- ^ Budiharto 2008, hlm. 34.
- ^ Budiharto 2008, hlm. 36.
Daftar pustaka
- Budiharto (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. EGC. hlm. 31–36. ISBN 978-979-448-887-4.
- l
- b
- s
- Uji klinis
- Protokol percobaan
- Uji klinis adaptif
- Uji klinis akademik
- Perancangan kajian klinis
(EBM I sampai II-1)
- Uji acak terkendali
- Percobaan ilmiah
- Eksperimen buta
- Uji coba label-terbuka
- Uji klinis adaptif
- Uji coba platform
(EBM II-2 sampai II-3)
- Kajian potong-lintang vs. Kajian longitudinal, kajian ekologis
- Kajian kohort
- Retrospektif
- Prospektif
- Kajian kasus–kontrol (Kajian kasus–kontrol bersarang)
- Serial kasus
- Studi kasus
- Laporan kasus
Kejadian |
|
---|---|
Asosiasi |
|
Dampak populasi |
|
Lainnya |
|
- In vitro
- In vivo
- Uji coba hewan
- Uji coba hewan pada primata nonmanusia
- Orang pertama yang diteliti
- Uji coba multipusat
- Uji coba pembibitan
- Uji coba vaksin
- Rasio risiko–manfaat
- Tinjauan sistematis
- Reproduksibilitas
- Metaanalisis
- Analisis niat-untuk-mengobati
- Bias seleksi
- Bias kebertahanan
- Korelasi tidak berarti sebab-akibat
- Hasil nol
- Jenis kelamin sebagai variabel biologis
- Kategori