Ngantang, Malang

7°50′48″S 112°22′11″E / 7.84679°S 112.36968°E / -7.84679; 112.36968Negara IndonesiaProvinsiJawa TimurKabupatenMalangPemerintahan
 • CamatEno Imam Safari, S.Sos.Populasi
 • Total60,518 jiwaKode Kemendagri35.07.27 Edit nilai pada WikidataKode BPS3507320 Edit nilai pada WikidataDesa/kelurahan13
Waduk Selorejo dekat Ngantang

Ngantang (bahasa Jawa: ꦏꦕꦩꦠꦤ꧀ꦔꦤ꧀ꦠꦁ, translit. Kacamatan Ngantang) adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Ngantang terletak di area pegunungan sebelah barat laut dari Kota Malang, bersama dengan Pujon dan Kasembon.

Jarak Ngantang ke Kota Malang adalah sekitar 39 km, dan jarak ke pusat pemerintahan Kabupaten Malang yakni Kepanjen adalah sekitar 57 km. Ngantang berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan Malang-Jombang.

Dikelilingi Gunung Kelud dan Gunung Kawi, membuat Ngantang memiliki suhu udara yang dingin, dengan rata-rata suhu tiap tahun adalah 22 °C-24 °C.

Etimologi

Nama Ngantang sudah tercatat jelas pada sebuah prasasti, yang bernama Prasasti Hantang. Prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Jayabhaya dari masa 1057 Saka atau 1135 Masehi itu berisi tentang piagam pengesahan anugerah untuk penduduk Desa Hantang karena telah berjasa dan setia pada Kerajaan Panjalu selama perang melawan Kerajaan Jenggala. Dari prasasti tersebut dapat diketahui bahwa Jayabhaya adalah raja yang berhasil mengalahkan Jenggala dan mempersatukannya kembali dengan Kediri.

Prasasti Hantang

Prasasti Hantang yang disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan nomer inventaris D.9

Prasasti yang memiliki ukuran tinggi 155 cm, lebar bawah 69 cm, tebal 31 cm, lebar alas 105 cm dan tinggi alas 20 cm pada saat ini tersimpan di Museum Nasional Indonesia dengan nomer inventaris D.9. Di dalam Prasasti Hantang terdapat keistimewaan yaitu adanya tulisan dengan aksara Kawi kuadrat yang besar melintang di tengah cap kerajaan bergambar Narasimha berupa sebuah semboyan Panjalu Jayati, yang berarti "Kediri Menang".

Pemberontakan Trunojoyo

Pada tahun 1600 (kalender Jawa) atau 1677 M, Adipati Trunojoyo dibantu Karaeng Galesong melakukan pemberontakan melawan Kesultanan Mataram yang beribu kota di Plered. Sunan Amangkurat I melarikan diri bersama keluarganya. Setelah pasukan Trunojoyo memenangkan pertempuran, mereka segera meninggalkan Plered dan membangun kekuatan baru di Kabupaten Kediri. Adipati Trunojoyo memproklamasikan diri sebagai raja yang berkuasa atas seluruh tanah Jawa.

Sementara itu, Sunan Amangkurat I beserta keluarga dan para pengikutnya sudah berada di desa Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Dalam kondisi yang serba sulit, Sunan Amangkurat I jatuh sakit hingga akhirnya dia wafat. Sesuai permintaannya sebelum meninggal, jenazah Sunan Amangkurat I dimakamkan di desa Tegalarum, Kabupaten Tegal.

Pangeran Adipati Anom (putra Sunan Amangkurat I) menyatakan diri sebagai raja baru menggantikan ayahandanya dan bergelar Susuhunan Amangkurat II. Seluruh kekuatan yang masih setia segera dikumpulkan dan dipusatkan di kota Tegal, mereka bersepakat merebut kembali kekuasaan tanah Jawa yang sekarang berada dalam genggaman Adipati Trunojoyo. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Sunan Amangkurat II meminta bantuan kekuatan militer VOC di Batavia (Jakarta).

Pada 1601(J) Sunan Amamangkurat II mengerahkan pasukan tempur yang sangat besar untuk menyerang Adipati Trunojoyo di Kabupaten Kediri. Pasukan Kediri kewalahan menghadapi prajurit Mataram yang dibantu serdadu kompeni dengan persenjaataan modern. Setelah melalui pertempuran dahsyat, Adipati Trunojoyo tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. Kekuasaan Mataram berhasil ditegakkan kembali oleh Amangkurat II.

Geografi

Kecamatan Ngantang terletak pada koordinat 7° 51' 23,1 BT dan 112° 22' 09,9 LS dengan 870 meter dari permukaan laut. Batas wilayah Kecamatan Ngantang berdasarkan pada arah mata angin, yaitu :

Utara Kecamatan Kasembon
Timur Kecamatan Pujon
Selatan Kecamatan Gandusari (Blitar)
Barat Kecamatan Kasembon

Penggunaan lahan

Ngantang memiliki luas wilayah sebesar 253,63 Km² atau 4.96% dari luas Kabupaten Malang, luas wilayah ini meliputi :

Penggunaan Lahan Luas (Ha)
Sawah 981 Ha
Pekarangan dan Permukiman 7.044 Ha
Tegal dan Ladang 6.745 Ha
Hutan Rakyat 975 Ha
Hutan Produksi 4.474 Ha
Hutan Lindung 5.144 Ha

Demografi

Penduduk Kecamatan Ngantang mayoritas adalah suku Jawa yang berkebudayaan Jawa Arekan. Jumlah penduduk Kecamatan Ngantang pada akhir Desember 2018 berjumlah 60.518 jiwa dengan rincian 29.997 jiwa perempuan dan 29.685 jiwa laki – laki dan terbagi kedalam 19.501 kk. Dengan luas wilayah Kecamatan Ngantang sebesar 253,63 km², kepadatan Kecamatan Ngantang 400 jiwa/km². [1][pranala nonaktif permanen]

Perkembangan penduduk

Perbandingan jumlah penduduk Kecamatan Ngantang dalam pada tahun 2017 dan 2018 adalah sebesar 836 jiwa dengan rincian akhir Desember 2017 berjumlah 59.682 jiwa dan rincian akhir Desember 2018 berjumlah 60.518 jiwa, sehingga selama kurun waktu 1 tahun ada kenaikan 836 jiwa.

Pembagian wilayah

Kecamatan Ngantang terdiri dari 13 desa yang dipimpin oleh Kepala Desa atau Lurah.

Obyek wisata

Di Kecamatan Ngantang ada salah satu obyek wisata bernama Waduk Selorejo, yang dibangun oleh tentara kolonial Jepang. Dulunya sebelum dibangun waduk, tempat itu adalah sebuah perkampungan. Kini, Waduk Selorejo dimanfaatkan sebagai tempat wisata, yang menyediakan berbagai fasilitas olahraga dan penginapan. Apabila diadakan kompetisi PON di wilayah Jawa Timur, Waduk Selorejo kerap dijadikan tuan rumah untuk lomba ski air.

Referensi

  • NgalamediaLABS (4 Juni 2014). "Kecamatan Ngantang". NgalamediaLABS. Diakses tanggal 28 Agustus 2023. 
  • Dede Nana (20 Juni 2017). "Dari Prasasti Hantang Menuju Ngantang". Jatim Times Network. Diakses tanggal 28 Agustus 2023. 
  • Risa Herdahita Putri (6 Juni 2020). "Menggali Isi Prasasti". PT. Media Digital Historia. Diakses tanggal 28 Agustus 2023. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Ngantang.
  • Puskesmas Ngantang, Kabupaten Malang
  • Prasasti Hantang, facebook Museum Nasional Indonesia
  • l
  • b
  • s
Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Desa
  • l
  • b
  • s
Kecamatan
Lambang Kabupaten Malang