Raymond Franz

Raymond Franz
Franz, awal 1980-an
LahirRaymond Victor Franz
(1922-05-08)8 Mei 1922
Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat
Meninggal2 Juni 2010(2010-06-02) (umur 88)
Winston, Georgia, Amerika Serikat
PekerjaanPengkhotbah
Suami/istriCynthia Badame
Goodreads author: 627092 Find a Grave: 53075520 Edit nilai pada Wikidata
Bagian dari seri
Saksi-Saksi Yehuwa
Ikhtisar
Struktur organisasi
Sejarah
Demografi
  • Menurut negara-negara
  • Kepercayaan
  • Ritual
    • Keselamatan
    • Eskatologi
  • 144.000
  • Hamba yang setia dan bijaksana
    • Hymne
    • Nama Tuhan
    • Darah
    • Disiplin
Literatur
Program pengajaran
Tokoh-tokoh
Presiden Lembaga Menara Pengawal
    • W. H. Conley
    • C. T. Russell
    • J. F. Rutherford
    • N. H. Knorr
    • F. W. Franz
    • M. G. Henschel
    • D. A. Adams
Pengaruh formatif
    • William Miller
    • Henry Grew
    • George Storrs
    • N. H. Barbour
    • John Nelson Darby
Mantan Saksi Yehuwa yang terkenal
    • Raymond Franz
    • Olin Moyle
Pertentangan
  • Kasus Mahkamah Agung
    menurut negara
  • l
  • b
  • s

Raymond Franz (8 Mei 1922 – 2 Juni 2010) adalah seorang mantan anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa dari 1971 hingga Mei 22, 1980,[1] dan melayani di Kantor Pusat organisasi tersebut selama 15 tahun, dari 1965 hingga 1980. Franz telah menulis dan menyunting dua buku yang terinci yang mengisahkan pengalaman pribadinya dengan The Watchtower Bible and Literature Society dan rekan-rekan anggotanya di organisasi Saksi-Saksi Yehuwa.

Masa muda

Franz dilahirkan pada 1922 dan dibesarkan sebagai generasi ketiga Saksi-Saksi Yehuwa; banyak di antara keluarganya menjadi anggota kelompok keagamaan ini. Frederick Franz, paman Raymond, sangat berpengaruh di dalam perkembangan agama ini, praktik-praktik, dan doktrin-doktrinnya, dan tetap menjadi seorang anggota terkemuka organisasi ini hingga kematiannya pada 1992. Ayah Raymond dibaptiskan pada 1913 sebagai seorang 'Siswa Alkitab, demikian mereka dikenal sebelum mereka mengambil nama "Saksi-Saksi Yehuwa" pada 1931. Raymond menjadi anggota Saksi-Saksi Yehuwa ketika ia berusia 16 tahun (pada 1938), dan menjadi anggota baptisannya pada 1939.[2] Pada 1940, Franz telah meningkatkan kegiatan keagamaannya dengan menginjili bagi Saksi-Saksi Yehuwa secara penuh waktu di daerah-daerah yang dianggap organisasi tersebut membutuhkan perhatian khusus.[3]

Misionaris

Pada 1948, Franz lulus dari Sekolah Gilead, sekolah agama ini untuk pelatihan bagi para misionaris, dan untuk sementara waktu melayani organisasi ini sebagai perwakilan keliling di daratan Amerika Serikat sampai ia menerima penugasan sebagai misionaris di Puerto Riko pada 1946. Franz menjadi seorang perwakilan Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh Karibia, berkeliling ke Kepulauan Virgin dan Republik Dominika, dan, setidak-tidaknya hingga 1957 ketika Saksi-Saksi Yehuwa dilarang di Republik Dominika oleh diktator Rafael Trujillo.[4] Pada usia 37 tahun, Franz menikahi istrinya, Cynthia, yang bergabung dengannya dalam perjalanan-perjalanan misi ini sejak 1959. Keduanya kembali ke Republik Dominika pada 1961 untuk menginjili selama empat tahun lagi.[5]

Kantor Pusat sedunia

Pada 1965, Nathan Knorr, presiden ketiga Watchtower Society, mengundang Franz untuk bekerja dan tinggal di Kantor Pusat Saksi-Saksi Yehuwa (yang disebut Betel) di Brooklyn, New York. Franz mengaku kepada Knorr bahwa ia lebih suka melakukan pekerjaan misi tetapi menerima tawaran itu atas permintaan sang presiden.[6]

Franz mulai bekerja di departemen penulisan organisasi tersebut dan ditugasi untuk bekerja bersama-sama untuk menulis Aid to Bible Understanding, buku ensiklopedik pertama yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Franz dan rekan-rekannya menghabiskan lima tahun untuk meneliti berbagai terjemahan Alkitab dan tafsiran Alkitab, dan menyerahkan sejumlah besar topik alkitabiah kepada Knorr untuk disetujui.[7][8] Franz merenungkan dampak penelitian itu terhadap kelompok ini: " buku ini sungguh membangkitkan minat terhadap Kitab Suci di banyak kalangan Saksi-Saksi Yehuwa. Barangkali nadanya, pendekatannya, upaya-upaya yang diajukan oleh kebanakan para penulisnya untuk menghindari dogmatisme, untuk mengakuii bahwa barangkali ada lebih dari satu cara untuk melihat hal-hal tertentu. … hal-hal ini mungkin telah menjadi manfaat utamanya."[9]. Buku ini kemudian diterbitkan ulang dengan title "Insight on the Scriptures" pada 1988, dalam dua jilid dengan sedikit sekali revisi.[10]

Dalam pengantar untuk buku pertama dari kedua bukunya, Crisis of Conscience, Franz menggambarkan pengalamannya di Kantor Pusat sebagai berikut:

Apa yang saya lihat, dengar, dan alami selama lima belas tahun ini menghasilkan dampak yang besar pada diri saya. Apakh reaksi pembaca akan sama dengan reaksi saya, saya tak mungkin mengetahuinya, namun satu hal yang pasti, dan hal itu ialah bahwa tak seorangpun dapat mengerti apa yang membuat saya mengalami krisis ini tanpa memahami perkembanga-perkembangan ini. Kitab Amsal sungguh tepat: '"' 18:13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.'"— Amsal 18:13 [11]

Keanggotaan di Badan Pimpinan

Pada 1971, Franz diundang untuk menjadi anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa, sebuah kelompok kecil yang terdiri dari laki-laki yang menduduki posisi kedua tertinggi pada tingkat organisasi. Pada saat itu, Presiden organisasi tersebut memiliki seluruh kekuasaan pengambilan keputusan. Franz menerima posisi itu dan selama bertahun-tahun ia banyak berkeliling dunia untuk meninjau struktur, pekerjaan dan praktik-praktik organisasi tersebut pada semua tingkat, dan mengawasi aktivitas-aktivitas organisasi di banyak negara.

Franz menyatakan bahwa selama sembilan tahun menjabat sebagai anggota Badan Pimpinan itulah ia tiba pada persimpangan jalan imannya:

Pada akhir 1979 saya tiba pada persimpangan jalan hidup pribadi saya. Telah hampir empat puluh tahun saya lewati sebagai perwakilan penuh waktu, yang melayani pada setiap tingkat dari struktur organisasi. Lima belas tahun terakhir saya lewati di Kantor Pusat internasional, dan sembilan tahun terakhirnya sebagai anggota pada Badan Perwakilan Sedunia dariSaksi-Saksi Yehuwa. Tahun-tahun terakhir itulah yang sangat menentukan bagi saya. Ilusi berjumpa dengan ralitas. Sejak itu saya mulai menghargai kebenaran kutipan yang belum lama say abaca, pernyataan yang dibuat oleh seorang negarawan, yang kini telah meninggal dunia, yang berkata:

Musuh besar kebenaran sering kali bukanlah dusta—yang dilakukan dengan sengaja, yang tidak alamiah, dan tidak jujur—melainkan mitos—yang disampaikan secara terus-menerus, dengan meyakinkan, dan tidak realistik.

Saya kini mulai menyadari betapa sebagian besar dari apa yang telah menjadi dasar kehidupan saya selama usia dewasa saya memanglah itu, sebuah mitos—"yang disampaikan secara terus-menerus, dengan meyakinkan, dan tidak realistik.”Ini tidak berarti bahwa pandangan saya terhadap Alkitab telah berubah. Kalaupun ada, yang terjadi ialah bahwa penghargaan saya telah semakin diperkuat oleh apa yang telah saya alami. Hal itu sajalah yang memberikan pengertian dan makna terhadap apa yang saya lihat sedang terjadi, sikap-sikap yang diperlihat kepada saya, dan penalaran-penalaran yang saya dengar diajukan, ketegangan dan tekanan yang saya rasakan. Perubahan yang terjadi ialah dari kesadaran bahwa cara saya memandang pada kitab suci pada dasarnya adalah pandangan yang sektarian, sebuah jebakan yang saya pikir telah saya hindarkan. Membiarkan kitab suci berbicara bagi dirinya sendiri—tanpa pertama-tama disalurkan melalui suatu perantaraan manusia yang falibel, yang dapat berbuat kesalahan, sebagai suatu "saluran"—saya temukan bahwa kitab suci menjadi makin bermakna. Saya secara jujur terkejut ketika menyadari betapa banyak hal-hal penting yang tidak saya temukan sebelumnya. Pertanyaannya ialah, apa yang harus saya lakukan sekarang? [12]

Franz pelan-pelan tiba pada kesimpulan bahwa "organisasi Saksi-Saksi Yehuwa...berusaha memperkuat resistensinya terhadap koreksi Kitab Suci apapun baik terhadap keyakinan-keyakinan doktriner ataupun terhadap metode-metodenya dalam menghadapi mereka yang mencari bimbingan dari Kitab Suci." "Saya menentang langkah-langkah ekstrem yang diambil untuk menegakkan [otoritas]." "...Saya merasa bahwa peranan Yesus Kristus sebagai Kepala yang aktif telah dibayang-bayangi dan akhirnya dipudarkan oleh perilaku otoriter... dari organisasi." "Saya tidak dapat menerima bahwa penafsiran-penafsiran [oleh] organisasi, yang didsarkan pada penalaran manusia yang berubah-ubah, dapat dibuat setara dalam otoritasnya dengan pernyataan-pernyataan yang sesungguhnya yang terdapat dalam Firman Allah yang kekal.”[13]

Pada akhir 1979 Franz mendiskusikan keprihatinan-keprihatinan ini dengan istrinya, dan mereka memutuskan bahwa "jalan yang terbaik bagi kami adalah mengakhiri aktivitas kami di Kantor Pusat internasional."

Pemecatan

Franz menulis dalam bukunya, Crisis of Conscience, bahwa pada November 1979 seorang rekan anggota Badan Pimpinan, Grant Suiter, menyampaikan kepadanya bahwa ada "banyak gosip" di Kantor Pusat bahwa "beberapa anggota dari Badan Pengurus dan Departemen Penulisan telah mengungkapkan dan membuat pernyataan-pernyataan yang tidak sesuai dengan ajaran Perhimpunan...”.[14] Secara spesifik, Franz mengklaim bahwa tuduhan-tuduhan diajukan sehubungan dengan keyakinan-keyakinan yang sesat: tentang tahun 1914, 33 M. dan kapan 'Akhir Zaman' dimulai; tentang jumlah orang-orang yang akan masuk ke surga (Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa hanya 144.000) dan kebenaran penafsiran harafiah tentang angka tersebut (yang ditemukan dalam Kitab Wahyu); dan tentang doktrin mengenai dua golongan orang Kristen, yang satu akan tetap tinggal di "bumi" dan yang lainnya tinggal di "surga". Franz mengatakan gosip ini akhirnya melahirkan suasana paranoid dan persekongkolan di Kantor Pusat, dan suatu mentalitas "Inkuisisi" yang berkembang di Badan Pimpinan terhadap mereka yang dituduh murtad, bukannya terlibat dalam diskusi kitab suci tentang masalah-masalahnya. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada toleransi atau penjelasan yang disampaikan kepada Saksi-Saksi Yehuwa yang berpandangan berbeda. Ia juga menyatakan tidak ada toleransi atau penjelasan yang diberikan kepada para anggota Saksi-Saksi Yehuwa yang memiliki pandangan-pandangan yang tidak sesuai dengan pandangan resmi atau yang memiliki pertanyaan-pertanyaan tentang doktrin-doktrinnya. Sebaliknya larangan menyeluruh diberlakukan terhadap diskusi-diskusi, dan doktrin-doktrin yang baku berulang-ulang dikukuhkan kembali.

Pada Maret 1980, Franz dan istrinya memutuskan, atas alasan-alasan kesehatan, untuk mengambil cuti dari Kantor Pusat. Dari 24 Maret hingga 24 Juli mereka tinggal bersama sahabat mereka sesama anggota Saksi-Saksi Yehuwa, Peter Gregerson, yang tinggal di Alabama. Gregerson menyediakan sebuah rumah mobil bagi mereka di atas tanah miliknya, serta pekerjaan membersihkan halaman dengan kompensasi uang.[15] Sementara cuti itu, Franz menyatakan bahwa ia memperoleh informasi, lewat telepon, bahwa anggota-anggota staf di Kantor Pusat disasar dengan “inkuisisi, interogasi, dan diancam disingkirkan atas tuduhan murtad", berdasarkan gossip tentang percakapan-percakapan yang (1) telah terjadi secara tertutup di rumah seseorang, dan (2) berkaitan dengan dasar Kitab Suci untuk doktrin-doktrin penting Saksi-Saksi Yehuwa. Pada 22 April 1980 Albert Schroeder, Ketua Badan Pengurus, memberitahukan Franz lewat telepon bahwa "mesin hukum organisasi sedang bekerja dan bergerak cepat terhadap orang-orang ini ".

Pada 8 Mei 1980, Schroeder menelepon Franz untuk menyampaikan kepadanya bahwa ia dinyatakan murtad, menurut gosip-gosip yang beredar. Pada 19 Mei 1980, Franz kembali ke Kantor Pusat di New York, dan menemukan setumpukan dokumen di mejanya dengan istilah-istilah hukum tentang apa yang menjadi keyakinan Saksi-Saksi Yehuwa. Pada 20 Mei 1980 ia bertemu dengan Komite Ketua, dan kepadanya diperdengarkan sebuah rekaman wawancara dari sepasang suami-istri anggota Saksi-Saksi Yehuwa yang berbicara tentang desas-desus mengenai pertemuan-pertemuan pribadi dari para Saksi Yehuwa yang membahas berbagai ajaran dari Lembaga Menara Pengawal. Franz mengisahkan bahwa pita rekaman sepanjang dua jam itu penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah oleh para wakil Saksi-Saksi Yehuwa yang melaksanakan wawancara itu, dan mereka memperoleh tekanan dalam upaya untuk mendapatkan informasi yang akan menjadi dasar-dasar bagi tuduhan-tuduhan kemurtadan. Menurut Franz, informasi yang diperoleh itu hanya terdapat dalam bentuk desas-desus, dan pasangan yang diwawancarai itu tidak memperoleh bantuan rohani dari para interogator mereka.

Mengundurkan diri

Menurut laporan Franz, pada 21 Mei 1980 ia dipanggil untuk menghadiri sebuah sesi Badan Pengurus yang akan direkam. Ia setuju untuk ikut serta, dengan syarat bahwa kepadanya akan diberikan sebuah salinan dari pita rekaman tersebut. Badan Pengurus memberikan jaminan secara lisan bahwa permintaannya itu akan dihormati. Ia lebih jauh mengatakan bahwa permintaannya ini tidak dipenuhi.[16] Ia ditanyai dengan berbagai pertanyaan mengenai organisasi itu dan ajaran-ajarannya, dan bukan pertanyaan-pertanyaan mengenai gosip yang telah beredar dan yang telah menyebabkan dikucilkannya orang-orang lainnya dengan tuduhan-tuduhan "murtad". Pertanyaan-pertanyaan itu berkaitan dengan jumlah 144.000, akhir zaman, pengurapan, dan peranan organisasi, dll. Badan Pengurus tidak puas dengan jawaban-jawabannya, dan mereka terus menanyainya. Kebanyakan dari mereka yang hadir di situ hanya duduk dan mendengarkan, dan tidak berkomentar ataupun mengajukan pertanyaan. Setelah tiga jam, kepadanya dikatakan bahwa ia boleh pergi. Pagi berikutnya ia diminta untuk membuat komentar-komentar terekam lebih jauh tentang pita rekaman kedua yang menyebutkan desas-desus dan gosip lebih jauh di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa tentang anggota-anggota yang lainnya. Ia menolak berkomentar tentang hal-hal yang tidak berdasar.[17]

Pada 22 Mei 1980, Albert Schroeder, Ketua Badan Pengurus, mendatangi ruangan Franz dan memberitahukannya bahwa beberapa anggota Badan Pengurus menginginkan agar ia dikeluarkan dari persekutuan, meskipun bukti-bukti yang memberatkannya tidak ada. Dari sini Franz mengasumsikan bahwa mereka telah gagal untuk meyakinkan mayoritas, supaya pemecatan tidak terjadi. Schroeder mengatakan bahwa Badan Pengurus menginginkan Franz mengundurkan diri. Franz memilih untuk mengajukan surat pengunduran diri, dan menolak tawaran Lembaga Menara Pengawal untuk memberikan tunjangan selama satu bulan kepadanya sebagai angota dari ‘Perintis Khusus yang Sakit’. Ia dan istrinya meninggalkan Kantor Pusat organisasi tersebut.[18]

Suami-istri Franz tetap tinggal di rumah mobil milik rekan dan sahabat mereka sesama Saksi Yehuwa, Peter Gregerson, yang memiliki bisnis sayur-mayur di Alabama. Franz kemudian bekerja dengan sahabatnya. Ia dan istrinya tetap menghadiri pertemuan-pertemuan di sidang Saksi-Saksi Yehuwa di East Gadsden.

Meninggalkan Kantor Pusat: Kehidupan baru

Resmi murtad

Dalam edisi koran bulanan Agustus 1980 yang bernama Our Kingdom Ministry,[19] yang dikirim ke semua sidang Saksi-Saksi Yehuwa. Halaman depannya memuat pernyataan bahwa lima orang anggota Betel, dan juga sejumlah orang lainnya, telah dikeluarkan dari persekutuan. Artikel itu kemudian diikuti dengan pembahasan tentang "kemurtadan" dan "upaya-upaya mempromosikan perpecahan-perpecahan yang sektarian”, yang dapat ditafsirkan mengandung pesan tersirat bahwa mereka yang dikeluarkan dari persekutuan adalah orang-orang yang murtad. Artikel ini tidak menyebut nama-nama orang yang terkait dengan kemurtadan.

Ingatlah bahwa untuk dikeluarkan dari persekutuan, seseorang yang murtad tidak harus menjadi penganjur pandangan-pandangan yang murtad. Seperti disebutkan dalam alinea dua, halaman 17 dari Menara Pengawal 1 Agustus 1980, "Kata 'kemurtadan' (apostasy) berasal dari sebuah istilah bahasa Yunani yang berarti "menjauhkan diri dari,' 'pembangkangan,' pemberontakan, penyangkalan.' Dengan demikian, bila seorang Kristen yang telah dibaptiskan meninggalkan ajaran-ajaran Yehuwa, sebagaimana yang diwakili oleh Badan Pengurus Saksi-Saksi Yehuwa],[20] dan berkeras untuk mempercayai doktrin-doktrin lain meskipun telah ditegur oleh Kitab Suci, maka ia telah murtad. Upaya-upaya lemah-lembut yang luas harus dilakukan untuk meluruskan pemikirannya. Akan tetapi, bila setelah upaya-upaya yang luas itu dilakukan untuk meluruskan pemikirannya, ia tetap mempercayai gagasan-gagasan yang murtad itu dan menolak apa yang telah diberikan kepadanya melalui ‘kelas hamba’, maka tindakan hukum yang tepat harus diambil.[21].

Tafsiran Franz tentang kebijakan tentang kemurtadan ini:

Surat ini merupakan kebijakan resmi. Surat ini memang mengatakan bahwa keyakinan seseorang—bukan tindakannya menyebarkan, melainkan sekadar meyakini—sesuatu yang berbeda dengan ajaran-ajaran organisasi sudah cukup menjadi alasan untuk mengambil tindakan hukum terhadapnya sebagai seorang yang "murtad"!

Surat ini tidak mencantumkan pernyataan-pernyataan yang membatasi perbedaan-perbedaan keyakinan itu pada ajaran-ajaran dasar dari Firman Allah, seperti kedatangan Anak Allah sebagai seorang manusia, penebusan, iman kepada darah Kristus yang tercurah sebagai dasar keselamatan, kebangkitan, atau doktrin-doktrin Alkitab serupa. Bahkan juga tidak dikatakan bahwa orang itu dengan sendirinya tidak setuju dengan Alkitab, Firman Allah. Melainkan bahwa ia tidak setuju dengan “ajaran-ajaran Yehuwa, sebagaimana yang disampaikan oleh hamba yang setia dan bijaksana." Ini sama dengan mengatakan bahwa bila seseorang menerima dan menaati pesan-pesan tertulis Raja, itu bukan jaminan bahwa ia adalah seorang yang setia. Yang menentukan ialah bila ia menerima dan menaati apa yang menurut seorang hamba utusan dimaksudkan oleh si penguasa.

Lambang di bagian atas surat 1 September 1980 ("SCG") menunjukkan bahwa penyusunnya adalah Leon Weaver. tetapi tak boleh dianggap bahwa kebijakan "pengendalian pikiran" ini adalah pemikiran dari satu orang saja, atau bahwa ia hanyalah ungkapan ekstremisme sesaat yang mungkin dibuat seseorang dan yang belakangan dirasakan memalukan dan dianggap sebagai posisi yang kasar, keras dan sama sekali tidak kristiani. Penulisnya adalah seorang anggota Komite Departemen Pelayanan yang anggota-anggotanya, seperti misalnya Harley Miller, David Olson, Joel Adams, Charles Woody dan Leon Weaver, merupakan wakil-wakil kawakan organisasi ini, dengan pengalaman puluhan tahun. Mereka adalah tangan-tangan dari Badan Pengurus dalam mengawasi aktivitas sekitar 10.000 sidang dan kegiatan dari semua penatua, Pengawas Sirkuit dan Distrik di Amerika Serikat, di mana tinggal hampir satu juta Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka secara teratur berhubungan dengan Komite Pelayanan dari Badan Pengurus dan konon mestinya paham benar seluruh kebijakan Badan Pengurus, selaras dengan pemikiran, titik pandang, dan jiwanya.

Apapun juga masalahnya, surat dan kebijakannya—yang membangkitkan kenangan tentang posisi otoritas keagamaan dalam Inkuisisi yang jelas—mestinya telah disetujui oleh sejumlah perwakilan kantor pusat, termasuk beberapa anggota Badan Pengurus. Karena di sini juga dipertaruhkan persahabatan orang, hubungan keluarga, kehormatan pribadi, dan kepentingan-kepentingan hidup lainnya, tentulah orang-orang ini telah mempertimbangkan masak-masak pernyataan 1 September 1980, sebelum menyetujinya sebagai suatu ungkapan resmi dari "hamba yang setia dan bijaksana" dari Yesus Kristus. Apa yang mereka katakana di situ bukanlah hal yang enteng yang dapat dijelaskan begitu saja dengan mengatakan, “Yah, sebenarnya kami tidak memaksudkan apa yang tertulis begitu.” Sebagaimana terlihat dari faktanya, orang-orang, banyak orang, yang benar-benar dikucilkan dan terus dikucilkan semata-mata berdasarkan kebijakan pengendalian pikiran yang diedarkan ini. Label “murtad” yang menghina ditempatkan pada nama mereka semata-mata karena di dalam hati mereka, mereka tidak dapat menerima semua penafsiran Society.

Hubungan dengan Franz

Orang lain yang terkena

Pada hari Jumat 25 April 1980, Cris Sanchez, dan istrinyaNestor Kuilan, anggota-anggota lama di Kantor Pusat sedunia, dikeluarkan dari persekutuan, dan René Vázquez (yang selama bertahun-tahun bekerja di Departemen Pelayanan) dan istrinya juga dikucilkan dengan tuduhan "murtad." Franz melukiskan kegundahannya:

Nama-nama [mereka]...dibacakan keras-keras ke semua staf Kantor Pusat, sambil disebutkan bahwa mereka telah dikeluarkan dari persekutuan. Dengan demikian Badan Pengurus telah menyampaikannya kepada lebih dari 1500 orang. Mereka menganggap tidak perlu menyampaikannya kepada saya. Sudah tentu, pada akhirnya saya pun mendengarnya juga, tetapi lewat telepon dari mereka yang diperlakukan demikian, bukan dari rekan-rekan sesama anggota Badan Pengurus.[22]

Edward Dunlap

Beberapa hari setelah pengunduran diri Franz tetapi sebelum pasangan itu meninggalkan Kantor Pusat sedunia, suami-istri Franz bertemu dengan Edward Dunlap, seorang anggota di Departemen Penulisan yang, menurut Franz “telah menjadi sasaran serangan pribadi baik di lingkungan Badan Pengurus maupun di luaran " dan sebelumnya telah "meminta Komisi Penulisan untuk membebaskannya dari pelecehan ".[23] Para anggota ini melecehkan Dunlap karena ia lebih suka membimbing Saksi-Saksi Yehuwa kepada Kitab Suci dan bukan kepada literatur Watchtower Society [butuh rujukan]. Franz mengatakan bahwa Dunlap telah mengabdikan hidupnya bagi organisasi ini [24] dengan melayani dengan setia selama lebih dari empat puluh tahun, dan menjadi seorang guru di sekolah misionaris organisasi (Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal), salah satu dari kelas surgawi yang diurapi,[25] salah seorang penyumbang penting dalam ensiklopedia doktriner, Aid to Bible Understanding, dan penulis untuk satu-satunya tafsiran Alkitab Watchtower Society, Commentary on the Letter of James. Dunlap dipanggil untuk diinterogasi, tak lama kemudian ia "diberhentikan dari pekerjaannya, dikeluarkan dari perumahan di kantor pusat internasional dan dikeluarkan dari keanggotannya dalam organisasi itu" [26]

Peter Gregerson

Ketika Franz dan istrinya menghadiri sidang setempat di Alabama, para penatua di sana menulis surat kepada Watchtower Society yang meminta agar ia diangkat sebagai seorang Penatua. Society membalas surat itu dan "mengatakan dengan singkat bahwa Society berpendapat tidaklah tepat bagi para penatua di sana untuk mengajukan rekomendasi seperti itu untuk saya (atau sebagai seorang hamba dalam pelayanan). Satu-satunya alasan yang diberikan kepada saya ialah bahwa saya belum lama mengajukan surat pengunduran diri saya." [27] Franz melukiskan dalam laporan bukunya bahwa semua ini adalah tanda-tanda pertama dari sebuah kampanye yang dirancang untuk menekan dia, dalam literatur dan di lingkungan organisasi, dan dengan banyak artikel mengenai 'Apostasy' (Kemurtadan) yang diterbitkan berulang kali dan secara langsung menghubungkan dirinya dengan semua itu (meskipun tidak secara langsung menyebut namanya)[butuh rujukan]. Ia melukiskan sikap dan gaya penulisan dalam literatur Society berubah menjadi inkusisional dan berulang kali bersifat negatif dan terus-menerus menekankan cara 'bagaimana mengidentifikasikan seorang yang murtad', berdasarkan premis yang baru bahwa siapapun yang berpikiran secara mandiri yang tidak sesuai dengan semua ajaran dan penafsiran Watchtower Society adalah seorang murtad,[28] mereka tidak harus mengajarkan atau mendiskusikan pikiran-pikiran ini, tetapi sekadar memikirkannya saja sudah cukup untuk dituduh telah "murtad".

Pada saat yang bersamaan, menurut Franz, majikan dan pemilik rumah yang dihuninya, Peter Gregerson, juga dilecehkan dan diinterogasi oleh para penatua [butuh rujukan], seperti yang disampaikan seseorang lewat percakapan pribadi bahwa sekitar 15 Agustus 1980 Peter Gregerson mempunyai majalah Menara Pengawal. Di situ dikatakan bahwa majalah itu menggunakan sebuah istilah Yunani Naos dan bukan kata Hieron sebagai tempat di mana Yesus mengusir para peminjam uang, dan apakah 'Kawanan yang Besar' yang dibangkitkan itu berada di surge atau di bumi, karena Naos digunakan untuk mereka dalam Alkitab, dan untuk Ruang Maha Suci', tempat tinggal Allah. Masalahnya relatif kecil, tetapi karena kebijakan baru Lembaga tentang pikiran-pikiran yang bebas, dan Peter Gregerson sebagai majikan pemilik rumah yang ditumpangi Raymond Franz, persoalannya tidak dihentikan, melainkan dipercepat dan ditingkatkan, demikian menurut laporan-laporan Franz dan Gregerson [butuh rujukan].

Pada 18 Maret 1981, menurut Peter Gregerson, karena stress dan terus-menerus dilecehkan dan diintimidasi, ia mengajukan surat pengunduran diri dari organisasi. Mereka yang memisahkan diri, pada saat itu, masih diizinkan memelihara hubungan yang normal dan bersahabat dengan rekan-rekan sesama Saksi Yehuwa. Gregerson mengatkan bahwa ia tidak dapat membiarkan pelecehan yang terus-menerus dan cara-cara yang tidak kristiani yang dialaminya [butuh rujukan], sehubungan dengan percakapan pribadi mengenai sebuah artikel Menara Pengawal yang menggunakan apa yang menggunakan apa yang dituduh sebagai kata Yunani yang keliru untuk tempat 'Kawanan Besar.' Tak lama setelah ia mengundurkan diri, Watchtower Society mengubah kebijakannya bagi mereka yang "memisahkan diri" dan memberlakukan kembali kebijakan sebelumnya yang mengelompokkan orang-orang yang memisahkan diri dengan mereka yang "dikucilkan" (sebuah kondisi yang jauh lebih serius). Mereka yang dikucilkan ditempatkan dalam kategori yang sama dengan "orang-orang berdosa yang jahat, anti Kristus, anti Allah, pencabul, penyembah berhala, pemabuk dan pemeras," [29] seperti halnya pula mereka yang bersalah karena kejahatan "pikiran yang bebas", sebagaimana dinyatakan dalam surat Society 1 September 1980, kepada semua pengawas Sirkuit dan Distrik.

Kehidupan setelah pengucilan

Sejak dikeluarkan dari persekutuan (berlaku mulai 31 Desember 1981), Franz telah menulis dua buku tentang pengalaman-pengalamannya. Kedua buku itu didukung dengan dokumen-dokumen yang sangat kuat dan berisi laporan-laporan yang sangat terinci tentang kejadian-kejadian dalam kehidupan Franz sebaga anggota Saksi-Saksi Yehuwa, anggota Badan Pengurus, dan pengalaman-pengalamannya di segala tingkat organisasi di seluruh dunia. Sebagai akibat dari tulisannya yang memuat bahan-bahan yang didukung oleh riset yang kritis dan dokumentasi yang luas tentang Watchtower Society (organisasi Saksi-Saksi Yehuwa), ia telah dicap dalam literatur organisasi tersebut - dan oleh sebagian anggota Saksi-Saksi Yehuwa – sebagai seorang "murtad", meskipun Watchtower Society tidak menyebut namanya maupun nama-nama bekas anggota lainnya. [butuh rujukan]. Penggunaan cap yang sangat menghina ini telah menyebabkan banyak anggota Saksi-Saksi Yehuwa yang enggan membaca tulisan-tulisan Franz dan para mantan Saksi-Saksi Yehuwa lainnya, atau bahkan surat-surat yang membela versi-versi mereka tentang kejadian-kejadian terkait. Kutukan sebagai seorang "murtad" tidak menghalangi Saksi-Saksi Yehuwa untuk berbicara kepada mereka; mengatakan "apa kabar" bila berjumpa di jalan dengan seseorang yang dicabut keanggotaannya (meskipun banyak Saksi yang bahkan tidak mau mengucapkan salam yang lumrah seperti itu), tetapi mereka tidak dianjurkan untuk bercakap-cakap. Mereka juga dilarang untuk mencari tahu fakta-faktanya sebagaimana yang dilihat dan dialami Franz dalam laporan kehidupannya. Juga pengalaman sebagai seorang Saksi Yehuwa biasa, belakangan sebagai seorang Misionaris Inernasional, lalu sebagai anggota dari Kantor Pusat sedunia Saksi-Saksi Yehuwa (lima belas tahun) dan seorang anggota Badan Pengurus Saksi-Saksi Yehuwa (sembilan tahun).

Franz kini tinggal di AS bersama istrinya, Cynthia, dan hidup dengan tenang.

Bibliografi

  • Crisis of Conscience oleh Raymond Franz, seorang mantan anggota Badan Pengurus Watchtower Society. Sebuah laporan yang terdokumentasi lengkap tentang doktrin-doktrin Saksi-Saksi Yehuwa sepanjang masa dan perjuangan yang dihadapi Franz dengan nurani Kristennya dalam menghadapi apa yang digambarkannya sebagai sikap dan perilaku yang tidak Kristiani. Buku ini memberikan sebuah laporan pribadi tentang struktur otoritas, pembentukan, praktik-praktik dan doktrin-doktrin agama ini dan memberikan kepada pembaca gambaran tentang sesi-sesi pengbamilan keputusan di dalam Lembaga agama ini, dan dampak keputusan-keputusannya terhadap kehidupan para Saksi Yehuwa. Sampul tipis (ISBN 0-914675-23-0). Sampul tebal (ISBN 0-914675-24-9). Publisher: Commentary Press; edisi ke-4 (Juni 2002)
Contoh isinya:
DAFTAR ISI
Bab 1 Diarsipkan 2007-04-10 di Wayback Machine.: HARGA HATI NURANI
Bab 9: 1975: 'WAKTU YANG TEPAT BAGI ALLAH UNTUK BERTINDAK'
Bab 10: 1914 dan " GENERASI INI"
Bab 11: SAAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Bab 12: SESUDAHNYA
  • In Search of Christian Freedom (Mencari Kemerdekaan Kristen) oleh Raymond Franz. Buku ini merupakan tindak lanjut dari buku Crisis of Conscience (Krisis Hati Nurani); sebuah analisis terinci tentang ajaran-ajaran, doktrin-doktrin, dan klaim-klaim Watchtower Society yang disoroti dari ajaran-ajaran Alkitab. Buku ini berfokus pada kemerdekaan Krisen untuk membangun hubungan yang riil dan teguh dengan Allah dan Yesus, dan Franz mempertanyakan dukungan kitab suci bagi campur tangan dari organisasi agen-agen manusia (seperti contohnya Watchtower Society, yang mengklaim dipilih Allah sebagai satu-satunya "hamba yang setia dan bijaksana ", dan sebagai "satu-satunya saluran" yang digunakan Allah untuk mengungkapkan kebenaran) dalam kehidupan orang Kristen. ISBN 0-914675-16-8 Publisher: Commentary Press (Oktober 1991, dimutakhirkan secara internal pada 2002)
Contoh bab:
Daftar Isi
Bab 1: Mencari Kebebasan Kristen
Bab 9 Diarsipkan 2006-02-07 di Wayback Machine.: Darah dan Kehidupan, Hukum dan Kasih

Rujukan

  1. ^ Our Kingdom Ministry, Agustus 1980, hlm. 2, Pengumuman: Dengan ini diumumkan bahwa terhitung sejak 22 Mei 1980, Raymond Victor Franz tidak lagi menjadi anggota Badan Pimpinan dan keluarga Betel Brooklyn.
  2. ^ Franz, Raymond (1983). Crisis of Conscience. Commentary Press. hlm. 11. 
  3. ^ Franz, Raymond (1983). Crisis of Conscience. Commentary Press. hlm. 12,15. 
  4. ^ Franz, Raymond (1983). Crisis of Conscience. Commentary Press. hlm. 16. 
  5. ^ Franz, Raymond (1983). Crisis of Conscience. Commentary Press. hlm. 18–19. 
  6. ^ Franz, Raymond (1983). Crisis of Conscience. Commentary Press. hlm. 20. 
  7. ^ Franz, Raymond (1983). Crisis of Conscience. Commentary Press. hlm. 21. 
  8. ^ Franz, Raymond (1991). In Search of Christian Freedom. Commentary Press. hlm. 187 (catatan kaki). 
  9. ^ Franz, Raymond (1983). Crisis of Conscience. Commentary Press. hlm. 26. 
  10. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 21 (catatan kaki). 
  11. ^ Raymond Franz. Crisis of Conscience. hlm. 21. 
  12. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 261, 262. 
  13. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 262, 263. 
  14. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 267. 
  15. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 283, 284. 
  16. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 314, 336–341. 
  17. ^ Raymond Franz. Crisis of Conscience. hlm. 331. 
  18. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 321. 
  19. ^ ***Our Kingdom Ministry Surat Cabang Agustus 1980. *** Dengan sedih kami melaporkan pada kesempatan ini bahwa lima anggota dari keluarga Betel, dan beberapa orang lainnya di daerah New York City baru-baru ini telah dikeluarkan dari persekutuan. Telah terjadi beberapa kemurtadan terhadap organisasi dan upaya-upaya yang menganjurkan perpecahan sektarian di sejumlah sidang umat Allah. (Titus 3:9-11) Dalam masa-masa yang serba sulit untuk dihadapi seperti sekarang, tidaklah mengherankan bahwa hal-hal seperti ini.—1 Tim. 1:20; 4:1; 2 Tim. 2:17, 18; 1 Kor. 15:12, 13; Kisah 20:29, 30.
  20. ^ Menara Pengawal Bible and Tract Society (2002). Menara Pengawal, 1 Oktober 2002 "Cultivating Obedience as The End Draws Near". hlm. 18,19. 
  21. ^ Raymond Franz. Crisis of Conscience (PDF). hlm. 341–342. 
  22. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 293. 
  23. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 321, 322. 
  24. ^ Menara Pengawal 1973 5/1 hlm. 284, Menara Pengawal 1963 1/15 hlm. 62 dan Menara Pengawal 1962 1/15 hlm. 63 – setiap kali Edward Dunlap disebutkan sebagai kepala bagian pendaftaran di sekolah misionaris organisasi itu dan sebagai pembicara dalam upacara-upacaa wisuda yang dilakukan untuk para siswa-siswanya
  25. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 277. 
  26. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 5. 
  27. ^ Franz, Raymond (2000). Crisis of Conscience. Commentary Press, Edisi ke-3, Cetakan ke-2. hlm. 342. 
  28. ^ Misalnya, Menara Pengawal 1980 8/1 hlm. 20-21 alinea 15-17 Remain “Solid in the Faith”
  29. ^ Menara Pengawal 1986 10/15 hlm. 31 Pertanyaan-pertanyaan dari Pembaca – Perlakuan apa yang cocok dari siding bila seseorang meninggalkan iman Kristen yang sejati dan bergabung dengan agama lain?

Pranala luar

  • Situs tentang semua buku yang ditulis oleh Raymond Franz
  • Artikel Majalah Time Diarsipkan 2013-08-20 di Wayback Machine. 22 Februari 1982 tentang pemecatan Raymond Franz