Suku Melayu Rempang

Melayu Rempang
Orang Melayu Rempang
Jumlah populasi
5.000 (2023)[1]
Daerah dengan populasi signifikan
Kepulauan Riau (Pulau Rempang)
Bahasa
Melayu Riau
Agama
Islam Sunni[2]
Kelompok etnik terkait
Melayu Riau • Orang Laut • Proto-Melayu

Suku Melayu Rempang adalah kelompok etnis di Indonesia yang termasuk dalam masyarakat Proto-Melayu. Suku Melayu Rempang adalah penduduk asli Pulau Rempang di Kepulauan Riau. Etnis ini masih berkerabat dekat dengan masyarakat Melayu di Pulau Batam dan Galang.

Sejarah

Menurut Dedi Arman, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, suku Melayu Rempang terbentuk dari penyatuan suku Melayu dari Pulau Galang, Orang Darat, dan Orang Laut yang sebelum abad ke-19 telah mendiami Pulau Rempang.[3]

Pada abad ke-19, banyak laporan atau berkas yang menyatakan bahwa pejabat Belanda, Elisa Netscher pernah mengunjungi Pulau Rempang sekitar tahun 1846. Saat itu Pulau Rempang sudah dihuni oleh masyarakat Melayu Galang, Orang Darat, dan Orang Laut.[3]

Jauh sebelum abad ke-19, tepatnya tahun 1722 hingga 1818, pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga berpindah dari Hulu Riau (Tanjungpinang) ke Pulau Bulang yang terletak di antara Pulau Batam dan Rempang.[3]

Dalam kitab Tuhfat al-Nafis karya Raja Ali Haji yang ditulis dalam bahasa Melayu Riau yang ditulis dalam aksara Jawi pada tahun 1885, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1890, dan naskahnya juga diterbitkan pada tahun 1923 oleh Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society, London. Di dalam kitab tersebut, dijelaskan bahwa penduduk Pulau Rempang, Galang, dan Bulang merupakan keturunan prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang mendiami pulau-pulau tersebut sejak tahun 1720, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I.[4]

Konon pada masa Perang Riau I tahun 1782–1784 melawan Belanda, penduduk setempat menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah, kakek Raja Ali Haji. Kemudian pada Perang Riau II tahun 1784–1787, mereka di bawah pimpinan Sultan Mahmud Riayat Syah dan ikut berperang melawan Belanda.[4]

Pada tahun 1829, Sultan Riau-Lingga, Sultan Abdul Rahman memberikan kekuasaan kepada Raja Isa atau lebih dikenal dengan Nong Isa untuk memimpin Nongsa yang meliputi pulau Batam, Galang, Rempang, dan sekitarnya. Bahkan, tahun tersebut dijadikan sebagai hari lahir Batam. Penyerahan kekuasaan ini sekaligus menjadi bukti bahwa Pulau Batam dan sekitarnya sudah ramai dikunjungi penduduk pada tahun 1829.[3]

Menurut cerita rakyat setempat, pada tahun 1837, sebuah kapal Inggris dibajak di Pulau Galang. Ternyata bajak laut tersebut (disebut lanun oleh masyarakat setempat) adalah orang Melayu Galang yang saat itu juga tinggal di Pulau Rempang.[3]

Pada tahun 1787, Sultan Mahmud Riayat Syah memindahkan pusat pemerintahan ke Daik di Pulau Lingga. Saat itu, Pulau Rempang, Galang, dan Bulang digunakan sebagai basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga yang dipimpin oleh Tengku Muda Muhammad dan Panglima Raman.[4]

Menurut Dedi, masyarakat Melayu Rempang terbagi menjadi tiga kelompok masyarakat, yaitu Orang Laut yang mendiami pesisir pantai dan tersebar di Pulau Batam, Rempang, dan Galang, kemudian Orang Darat yang menghuni pedalaman Pulau Rempang (hanya terdapat di Desa Sadap dan hanya tersisa beberapa keluarga saja) dan masyarakatnya hidup nomaden, dan Melayu Galang yang merupakan penduduk asli Pulau Galang dan sekitarnya.[3]

Saat ini masyarakat Melayu Rempang hanya tinggal di 16 desa tua yang juga terancam penggusuran akibat rencana Proyek Strategis Nasional yang diprakarsai oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo untuk membangun Rempang Eco City bekerja sama dengan perusahaan China, Xinyi Group.[5][6] Masyarakat Melayu Rempang yang merupakan penduduk asli Pulau Rempang, melakukan demonstrasi menolak direlokasi untuk proyek tersebut karena beralasan rencana proyek merugikan mereka dan menyebabkan mereka terusir dari tanah leluhurnya.[7] Menurut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, pemerintah Indonesia dinilai melanggar hak asasi manusia dan terdapat indikasi penempatan kekuatan berlebihan di Pulau Rempang. Berdasarkan bukti, terjadi penggunaan kekerasan berlebihan oleh gabungan aparat dan penggunaan gas air mata terhadap warga sipil pada tanggal 7 September 2023 di Pulau Rempang.[8]

Budaya

Masyarakat Melayu Rempang mempunyai kebudayaan yang sama dengan masyarakat Melayu di Riau dan Kepulauan Riau pada umumnya serta masyarakat Melayu di Semenanjung Melayu, lebih tepatnya Johor.[9] Mereka memiliki pepatah yang mengatakan "lebih baik mati berdiri daripada hidup berlutut", yang artinya 'lebih baik mati berjuang daripada hidup sebagai budak'. Pepatah inilah yang menginspirasi mereka untuk terus melakukan perlawanan sejak zaman kolonial Belanda hingga kini tanah leluhur mereka kembali terancam oleh pihak asing.[10]

Mereka telah lama dikenal sebagai pelaut terbaik yang pernah digunakan oleh Kesultanan Riau-Lingga dan Kesultanan Johor sebagai pendayung kapal pemerintah atau bekerja sebagai bajak laut untuk mengganggu perdagangan monopoli Eropa di Selat Malaka dan sekitarnya. Mereka berlayar hingga ke Pulau Bangka bahkan sampai ke pantai utara Jawa.[9]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "Konflik Pulau Rempang Oleh Hj. AZLAINI AGUS, Tokoh Masyarakat Riau". www.walhiriau.or.id. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia. 13 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  2. ^ "Lembaga Adat Melayu Kepri Minta Semua Pihak Tahan Diri Soal Rempang". news.republika.co.id. Republika. 14 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  3. ^ a b c d e f "Sejarah Pulau Rempang Diungkap Peneliti BRIN: Melayu Galang, Orang Darat dan Orang Laut adalah Suku Asli Pulau Rempang". www.tvonenews.com. TvOne. 17 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  4. ^ a b c "Rempang dan Perlawanan Keturunan Pasukan Elite 300 Tahun Silam". www.cnnindonesia.com. CNN Indonesia. 15 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  5. ^ "16 Kampung Adat Terancam Digusur, LAM: Masyarakat Rempang Suku Melayu Pertama Diami Batam". www.beritasatu.com. Berita Satu. 9 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  6. ^ "Profil Xinyi, Raksasa Kaca China yang Mau Investasi Rp 381 Triliun di Pulau Rempang". money.kompas.com. Kompas. 16 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  7. ^ "Gubernur Kepri Jelaskan Penyebab Kerusuhan di Rempang". www.detik.com. Detik.com. 13 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  8. ^ "Komnas HAM: Ada Indikasi Pengerahan Kekuatan Berlebih di Insiden Rempang". www.detik.com. Kompas. 21 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  9. ^ a b "Muslihat Menaklukkan Timor". www.kompas.id. Kompas. 17 December 2022. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  10. ^ "Pemaksaan Relokasi Masyarakat Melayu Rempang, dapat Mengganggu Stabilitas Nasional". pab-indonesia.co.id. PAB Indonesia. 17 September 2023. Diakses tanggal 22 September 2023. 
  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Sumatra
Batak
Melayu
Minangkabau
Melayu Bukit Barisan Selatan
Melayu Aborigin
Lampung
Kepulauan Barat Sumatera
Lain-lain
Tionghoa
Suku bangsa di Jawa

Baduy Banten Bawean Betawi Ciptagelar Cirebon Peranakan Javindo • Jawa Kalang Kangean Madura Melayu Osing Sunda Tengger

Abui Adang • Adonara • Alor Amarasi • Anakalangu • Atoni Bali Bilba • Bima Blagar Boti Bunak Dela-Oenale • Dengka • Dhao Ende Hamap • Helong Ile Ape • Kabola • Kafoa • Kamang • Kambera • Kedang • Kelon • Kemak Ke'o • Kepo' • Kodi Komodo Kui • Kula • Lamaholot Lamalera Lamatuka • Lamboya Lamma Laura • Lembata Barat • Lembata Selatan • Levuka • Lewo Eleng • Lewotobi • Lio Lole • Melayu Loloan Kupang Larantuka • Mamboru • Manggarai Nage Nedebang • Ngada Ngada Timur • Palue • Rajong • Rembong • Retta • Ringgou • Riung • Rongga Sabu Sasak Sawila • Sika So'a • Sumba Sumbawa Tambora Tereweng • Termanu • Tetun Tewa • Tii • Uab Meto • Wae Rana • Wanukaka • Wejewa • Wersing

Suku bangsa di Kalimantan *

Abal Agabag Ampanang • Aoheng Bahau Bakati' • Bekati' Rara • Bekati' Sara • Bakumpai Banjar Basap • Bawo Benyadu' Bentian Benuaq Berau Bidayuh (Biatah • Bukar-Sadong) • Bolongan • Bukit (Pitap) • Bukitan Burusu Dayak Dusun (DeyahMalangWitu) • Embaloh • Iban (MualangSeberuang) • Jangkang • Kanayatn Kayan (Busang • Mahakam • Sungai Kayan • Mendalam • Wahau) • Kebahan Kelabit Kembayan • Keninjal • Kenyah (Kelinyau • Wahau • Lebu' Kulit) • Kohin • Krio Kutai (Kota Bangun • Tenggarong) • Lawangan Lengilu Lun Bawang Ma'anyan Mali Mayau • Melayu Modang • Ngaju (BarangasKatingan) • Okolod • Ot Danum (Limbai) • Paku • Pasir Pesaguan Punan (Aput • BukatHovonganKereho • Merah • Merap • Tubu) • Putoh • Ribun • Sa'ban • Sambas Sanjau Basap • Sanggau Segai • Selungai Murut • Semandang • Sembakung Murut • Siang Murung Tagal Murut • Taman • Tausug Tawoyan • Tidung Tunjung Uma' Lasan • Uma' Lung • Wehea

Suku bangsa di Sulawesi

Andio • Aralle-Tabulahan • Bada Bahonsuai • Bajau Balaesang Balantak Bambam • Banggai Bantik Baras • Batui • Behoa Bentong Bintauna • Boano Bobongko • Bolango Bonerate Budong-Budong • Bugis Bungku Buol Busoa • Buton Campalagian • Cia-Cia • Dakka • Dampelas Dondo Duri Enrekang • Gorontalo Kaidipang • Kaili (Kaili Da'a • Kaili Ledo • Kaili Unde) • Kaimbulawa • Kalao • Kalumpang Kamaru • Kioko • Kodeoha • Konjo Pegunungan Konjo Pesisir Koroni • Kulisusu Kumbewaha • Laiyolo • Lasalimu Lauje Lemolang Liabuku • Lindu Lolak • Luwu • Maiwa • Makassar Manado • Malimpung • Mamasa Mamuju • Mandar Melayu Minahasa Moma • Mongondow Mori (Mori Atas • Mori Bawah) • Moronene Muna Napu Onda'e Padoe Pamona Panasuan • Pancana • Pannei • Pebato Pendau • Polahi Ponosakan • Rahambuu • Rampi Ratahan Saluan Sangir Sarudu • Sedoa • Seko Padang • Seko Tengah • Selayar Suwawa Taje • Tajio Talaud Taloki • Talondo' • Toala' • Tolaki Tomadino • Tombelala • Tombulu Tomini Tondano • Tonsawang • Tonsea • Tontemboan Topoiyo • Toraja Totoli Tukang Besi Selatan • Tukang Besi Utara • Ulumanda' • Uma • Wana Waru • Wawonii Wolio Wotu

Suku bangsa di Kepulauan Maluku

Alfur Alune Amahai Ambelau Ambon Aputai • Asilulu • Babar Tenggara • Babar Utara • Bacan Banda Barakai • Bati • Batuley • Benggoi • Boano Bobot • Buli Buru Dai Damar Barat • Damar Timur • Dawera-Daweloor • Dobel • Elpaputih • Emplawas • Fordata • Galela Gamkonora • Gane Gebe • Geser-Gorom • Gorap • Haruku • Hitu Horuru • Hoti • Huaulu • Hukumina • Hulung • Ibu • Ili'uun • Imroing • Kadai • Kaibobo • Kamarian • Kao Karey Kayeli Kei Kisar • Koba • Kola Kompane • Kur Laba • Laha Larike-Wakasihu • Latu • Leti • Liana-Seti • Lisabata-Nuniali • Lisela • Lola • Loloda • Lorang • Loun • Luang • Luhu • Maba Makian Barat • Makian Timur • Mangole Manipa Manombai • Manusela Mariri • Masela Barat • Masela Tengah • Masela Timur • Masiwang • Modole Moksela • Naka'ela • Nila • Nuaulu (Naulu Selatan • Naulu Utara) • Nusa Laut • Oirata • Pagu • Palumata • Patani • Paulohi • Perai • Piru • Roma • Sahu Salas • Saleman • Saparua • Sawai • Seit-Kaitetu • Selaru • Seluwasan • Sepa • Serili • Serua • Sula Tabaru Taliabu • Talur • Tarangan Barat • Tarangan Timur • Tela-Masbuar • Teluti • Teor • Ternate Ternateño1 Te'un • Tidore Tobelo Tugun • Togutil Tulehu • Ujir • Waioli • Watubela • Wemale (Selatan • Utara) • Yalahatan • Yamdena

Suku bangsa di Papua *

Abinomn 3 Abun 3 Airoran • Ambai Amungme Anasi • Ansus Arandai Arfak (HatamMoileSoughMeyah) • Arguni As • Asmat (Asmat Pantai Kasuari • Asmat Tengah • Asmat Utara • Asmat Yaosakor) • Atohwaim • Auye • Awbono • Awera • Awyi Awyu Bagusa • Baham Barapasi • Bauzi Bayono • Bedoanas Beneraf • Berik Betaf • Biak Biga • Biritai • Bonggo • Burate • Burmeso • Burumakok • Buruwai Busami Citak Dabe • Damal Dani Dao • Dem Demisa • Dera Diebroud • Dineor • Diuwe • Doutai • Duriankere • Dusner • Duvle • Edopi • Ekari Elseng 3 Emem • Eritai • Erokwanas • Fayu Fedan • Foau • Gresi • Hupla Iau Iha Imekko (SuaboKais • Puragi • KaburiKokoda) • Irarutu Iresim • Isirawa • Itik • Iwur • Jofotek-Bromnya • Kaiy • Kalabra • Kamberau • Kamoro Kapauri • Kaptiau • Karas • Kaure • Kauwera • Kayagar • Kayupulau Kehu 5 Keijar • Kemberano • Kembra 5 Kemtuik • Ketengban Ketum • Kimaghima Kimki • Kimyal Kirikiri • Kofei • Kombai Komyandaret • Konda • Koneraw • Kopkaka • Korowai Kosare • Kowiai • Kuri • Kurudu Kwer • Kwerba • Kwerba Mamberamo • Kwerisa • Kwesten • Kwinsu • Lani Lepki 5 Liki • Maden Maibrat (AyamaruKaron DoriMareAifatAitinyo) • Mairasi • Mander Mandobo Atas • Mandobo Bawah • Manem • Mapia • Marau • Marind (Marind Bian • Maklew-Yab • KanumYei) • Masimasi • Massep 3 Matbat Mawes • Ma'ya (LaganyanKaweWauyai) • Mek (KosarekNipsanNalcaEipomek) • Mekwei • Meoswar • Mer • Mlap • Mo • Moi Molof 5 Mombum • Momuna • Moni Mora Mor • Morai • Morori Moskona • Mpur 3 Munggui • Murkim 5 Muyu Nafri • Nakai • Namla 5 Narau • Ndom • Nduga • Ngalik Ngalum Nggem • Nimboran • Ninggerum • Nisa • Obokuitai • Onin • Ormu • Orya • Papasena • Papuma • Pom • Rasawa • Riantana • Roon Samarokena • Saponi • Sauri • Sause • Saweru • Sawi Seget • Sekar • Semimi • Sempan Sentani Serui-Laut Sikaritai • Skou • Sobei • Sowanda • Sowari Sunum • Tabla • Taikat • Tamagario • Tanahmerah • Tandia • Tangko • Tarpia • Tause • Tebi • Tefaro • Tehit Tobati Tofanma 5 Towei • Trimuris • Tsaukambo • Tunggare • Una • Uruangnirin • Usku 5 Viid • Vitou • Wabo • Waigeo • Walak Wambon Wandamen Wanggom • Wano Warembori • Wares • Waris • Waritai • Warkay-Bipim • Waropen Wauyai Woi • Wolai Woria • Yahadian • Yali Yaqay • Yarsun • Yaur Yawa • Yeretuar • Yetfa • Yoke • Zorop

Suku bangsa lain

Belanda Hitam Arab-Indonesia India-Indonesia Jepang Indonesia Korea-Indonesia Filipina-Indonesia • Yahudi-Indonesia Pakistan-Indonesia Eropa-Indonesia (Orang IndoJerman-IndonesiaPortugis-IndonesiaArmenia-Indonesia • Australia-Indonesia • Bule Depok) • Timor Leste-Indonesia • Mardijkers Orang Koja • Tionghoa-Indonesia (Orang PeranakanCina Benteng) • Orang Lamno • Larantuqueiros

Lihat pula: Pribumi-Nusantara
*Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.